Artikel berikut memuat deskripsi grafis tentang kekerasan seksual dan pembunuhan.

Diktator Adolf Hitler membuat banyak pilihan fatal di masa perang menjelang kekalahan Jerman di akhir Perang Dunia II, salah satunya adalah. Hitler yang mencari bahan baku Soviet dan juga kejayaan karena menaklukkan daratan yang tak terkalahkan, mengerahkan sumber daya yang sangat besar untuk menginvasi Rusia melalui Operasi Barbarossa (Juni hingga Desember 1941) dan kemudian Pertempuran Stalingrad (Juli 1942 hingga Februari 1943). Namun, pada bulan April 1945, Uni Soviet mendapat kesempatan untuk membalas dendam dalam Pertempuran Berlin, serangan terakhir yang memenggal mesin perang Jerman pada bulan Mei. Bentrokan tersebut menewaskan ratusan ribu orang, termasuk.

Pasukan Sekutu menghancurkan Berlin dengan pengeboman berulang kali sebelum pasukan Soviet memasuki ibu kota pada tanggal 16 April. Pada tanggal 21 April, pasukan Soviet terlibat dalam pertempuran dari pintu ke pintu, dan pada tanggal 2 Mei, semuanya berakhir. Meskipun kerugiannya tidak separah(hampir 800.000 orang tewas, terluka, hilang, atau ditangkap oleh kekuatan Poros saja), lebih dari 80.000 tentara Soviet dan 50.000 tentara Jerman tewas dalam Pertempuran Berlin. Di luar para pejuang ini, sekitar 125.000 penduduk Berlin tewas dalam konflik tersebut, selain dari banyaknya pengungsi. Beberapa warga sipil Jerman menderita kekejaman yang mengerikan di tangan pasukan Soviet sebelum meninggal. Beberapa tentara dan penduduk menghilang begitu saja dan tidak pernah ditemukan. Korban tewas lainnya dimakamkan atau diabadikan dalam upacara peringatan.

Gambar Bettmann/Getty

Meskipun Adolf Hitler tidak pernah menjadi orang yang paling stabil, pengambilan keputusannya dalam upaya perang Jerman di Perang Dunia II semakin tidak menentu, berisiko, dan putus asa seiring berjalannya waktu. Kemungkinan besarsejak November 1942. Namun, Front Barat tetap bertahan selama dua setengah tahun hingga Jerman secara resmi menyatakan menyerah pada 7 Mei 1945. Tidak lama sebelum itu, pada 30 April, Hitler bunuh diri dalam Pertempuran Berlin.

Sebagai Situs web MI5 mengatakan, pasukan Soviet yang berjumlah sekitar 2,5 juta orang mencapai Berlin pada bulan April 1945, dan Hitler melarikan diri ke Führerbunker bawah tanahnya di ibu kota. Ia kadang-kadang muncul ke permukaan untuk berjabat tangan dengan pasukan yang ia kirim untuk tewas dalam pertempuran dengan Soviet. Pada tanggal 29 April, ia menyelesaikan penyusunan surat wasiatnya dan menikahi gundiknya Eva Braun. Keesokan harinya mereka minum pil sianida, dan Hitler menembak dirinya sendiri.

Hitler dan Braun dibawa ke atas tanah, disiram bensin, dibakar, dan dikubur di kawah bom. Pasukan Soviet menggali sisa-sisa jasadnya dan membawanya ke Magdeburg di Jerman Timur. Baru pada tahun 2017 Dinas Keamanan Federal Rusia mengizinkan peneliti untuk? gigi, serta fragmen rahang dan tengkorak. SebagaiPhys.orgmenjelaskan, catatan gigi, hingga kebersihan yang buruk, cocok dengan milik Führer. "Giginya asli, tidak ada keraguan," kata pimpinan penelitian Philippe Charlier kepada AFP. Demikianlah kisah tentang jasad Hitler berakhir.

Pengalaman di Berlin menjelaskan bahwa beberapa tentara Soviet yang tewas dalam Pertempuran Berlin dimakamkan di tempat mereka gugur. Beberapa dikirim kembali ke Uni Soviet kepada keluarga dan dimakamkan. Beberapa dikumpulkan ke dalam kuburan massal dan diabadikan di tiga lokasi di Berlin: Tiergarten, Treptower Park, dan Schönholzer Heide. Tugu peringatan/makam di taman Treptower menampung sekitar 7.000 jenazah tentara Soviet, yang di Tiergarten menampung sekitar 2.500 tentara, dan yang di Schönholzer Heide menampung sekitar 13.200. Itu berarti sekitar 22.700 tentara Soviet dari total 80.000 orang yang tewas. Tidak jelas apa yang terjadi pada korban tewas lainnya, atau berapa banyak dari mereka yang dianggap hilang.

Tentara Jerman menghadapi akhir yang bahkan lebih tidak terduga. Mereka tinggal di pemakaman kecil di sekitar Berlin seperti Pemakaman Perang Jerman Lilienthalstraße, yang menampung tepat 4.935 tentara dan warga sipil. Pemakaman Invalidenfriedhof, yang menampung sisa-sisa yang berasal dari tahun 1813, memiliki kuburan massal 34 tentara dan warga sipil Jerman, tetapi atas perintah dari kekuatan Sekutu, beberapa penanda kuburan dihapus. Tentara Jerman lainnya dimakamkan sedikit di luar Berlin di Pemakaman Hutan Halbe karena mereka melawan kemajuan Soviet ke Berlin. Sekitar 500 atau 600 orang ditemukan di sana pada tahun 2013, dan jasadnya masih ditemukan di desa terdekat Klessin pada tahun 2019. Sementara itu, Uni Soviet mengambil hingga 3,5 juta tawanan perang Jerman selama Perang Dunia II, termasuk jumlah yang tidak diketahui selama Pertempuran Berlin. Sekitar 1,5 juta dari tawanan perang ini masih belum diketahui keberadaannya bahkan pada tahun 1950.

[Gambar unggulan oleh Mil.ru melalui Wikimedia Commons| Dipotong dan diskalakan |Hak Cipta 4.0 CC BY 4.0 [Bahasa Indonesia]

Sepanjang Perang Dunia II, penduduk Berlin berusaha menjalani hidup sebaik mungkin, bahkan di tengah konflik. Jika sekitar 130.000 tentara gabungan Jerman dan Soviet tewas selama Pertempuran Berlin, jumlah warga sipil yang tewas hampir sama, yakni 125.000. Angka ini merupakan perkiraan terbaik yang mungkin bisa kita dapatkan. Tidak sulit membayangkan kekacauan total warga sipil yang berlarian di sekitar kota yang sedang diserang ? mencoba melarikan diri dari ledakan artileri dan peluru nyasar saat mereka berjalan ke pinggiran kota dan berkerumun di dekat pohon, sambil membawa anak-anak dan barang-barang mereka.

Kita juga tidak bisa mengatakan berapa banyak warga sipil yang hilang, yang jasadnya tidak dapat diidentifikasi, yang tidak tercatat dalam catatan, dll. Bahkan mustahil untuk mengatakan kelompok warga sipil mana yang dikuburkan di mana. Bahkan pemerintah Jerman tidak dapat membuat perbedaan itu, seperti yang dilakukan Berlin Departemen Senat untuk Mobilitas Perkotaan, Transportasi, Aksi Iklim dan Lingkungan menjelaskan. Warga non-kombatan Jerman dari semua jenis - warga negara dan non-warga negara, pengungsi, mereka yang dibantai di kamp konsentrasi, mereka yang meninggal setelah perang di bawah kekuasaan Soviet, dan banyak lagi - dimakamkan di 170 pemakaman di Berlin dan di wilayah yang dimiliki kota tersebut. Total ada 150.000 kuburan, dan tidak jelas berapa banyak dari mereka yang meninggal selama Pertempuran Berlin atau di tempat lain. Dan tentu saja, seperti tentara Jerman, beberapa berakhir di kamp tawanan perang Soviet.

[Gambar unggulan oleh Yevgeny Khaldei via Wikimedia Commons| Dipotong dan diskalakan |Undang-Undang Pelaksanaan Buku IV KUH Perdata Federasi Rusia [Bahasa Indonesia]

Pasukan Soviet di Berlin akhirnya melakukan kejahatan biadab dan hina terhadap warga negara Jerman. Bahasa Indonesia: BBC menggambarkan kisah saksi mata dari letnan Vladimir Gelfand, seorang Yahudi Soviet dari Ukraina, yang dalam buku hariannya menggambarkan desa-desa yang diratakan oleh tentara Jerman dalam perjalanan ke Berlin. Ini termasuk mayat-mayat yang dinodai yang menunjukkan bukti pemerkosaan. Namun dalam waktu singkat, Gelfand menggambarkan rekan-rekan Sovietnya melakukan kejahatan yang sama terhadap warga sipil Jerman, khususnya wanita.

Dalam satu kejadian, ia bertemu dengan seorang gadis muda Jerman yang baru saja diperkosa beramai-ramai oleh 20 pria di depan ibunya. Di lain waktu, tentara Soviet menyarankan untuk menusuk "kucing betina Jerman" (tentara wanita) melalui alat kelaminnya. Satu tugu peringatan Pertempuran Berlin di Taman Treptower di ibu kota dijuluki "Makam Pemerkosa Tak Dikenal." Tidak mungkin untuk menghitung berapa banyak tindakan tercela seperti itu yang terjadi, berapa banyak wanita yang terbunuh, atau di mana para wanita itu dimakamkan. Namun, seperti pertempuran lainnya dalam sejarah, orang-orang seperti itu menderita dan tewas dalam Pertempuran Berlin dan tidak pernah ditemukan, dimakamkan, atau dihormati dalam tugu peringatan.

[Gambar unggulan oleh melalui Wikimedia Commons| Dipotong dan diskalakan |Undang-Undang Pelaksanaan Buku IV KUH Perdata Federasi Rusia [Bahasa Indonesia]

Maurizio Fabbroni/Shutterstock

Ada banyak tugu peringatan bagi mereka yang gugur dalam Pertempuran Berlin, baik untuk mengenang mereka yang gugur maupun untuk dijadikan "makam kehormatan" bagi mereka yang hilang selamanya, seperti Kosmonot Digital Ada 12 tugu peringatan seperti itu di Berlin, yang ditempatkan seperti papan penunjuk arah di sekitar kota di tempat-tempat umum yang menonjol. Menariknya, semua tugu peringatan ini didirikan di Jerman Timur yang dikuasai Soviet, yang menjadi distrik pada tahun-tahun setelah Perang Dunia II dan tetap berada di tangan Soviet hingga, dua tahun sebelum Uni Soviet runtuh pada tahun 1991. Namun, meskipun monumen-monumen ini merupakan propaganda pro-Soviet, monumen-monumen ini tetap penting untuk mengenang hilangnya nyawa dalam Pertempuran Berlin.

Tiga tugu peringatan yang paling menonjol juga merupakan tiga tugu peringatan pertama yang dibangun. Seperti yang disebutkan, tugu-tugu peringatan ini berfungsi sebagai pemakaman yang sebenarnya. Menurut Berlin Departemen Senat untuk Mobilitas Perkotaan, Transportasi, Aksi Iklim dan Lingkungan, tugu peringatan di Taman Tiergarten pertama kali dipilih karena letaknya yang dekat dengan Gerbang Brandenburg dan Reichstag, gedung legislatif Jerman di dekatnya. Ada tugu peringatan lain di sebelah timur Tiergarten di dalam Taman Treptower, dan yang ketiga di taman lain di sebelah utara, Schönholzer Heide.

Seperti yang dapat Anda bayangkan, tugu peringatan perang Berlin ini merupakan titik kritis antara Jerman dan Rusia. Pada tahun 1990, Presiden Rusia Mikhail Gorbachev dan Kanselir Jerman Helmut Kohl menandatangani perjanjian damai antara kedua negara setelah runtuhnya Tembok Berlin. Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Uni Soviet bersikeras agar tugu peringatan perang Pertempuran Berlin yang dibangun Soviet dirawat dengan baik. Jerman telah menepati janji ini sejak saat itu.

Jika Anda atau siapa pun yang Anda kenal telah menjadi korban kekerasan seksual, bantuan tersedia. Kunjungi Situs web Jaringan Nasional Pemerkosaan, Kekerasan & Inses atau hubungi Saluran Bantuan Nasional RAINN di 1-800-656-HOPE (4673).